TUBUH JENASAH ORANG KUDUS GEREJA KATOLIK BERUSIA RATUSAN TAHUN MASIH AWET
Pada zaman dahulu, beberapa tempat di dunia seperti mesir menggunakan teknik pengawetan untuk menghormati orang besar yang sudah meninggal di negeri mereka. Adapun teknik pengawetan yang mereka gunakan dengan memakai bahan bahan alamiah seperti rempah dan bahan herbal lainnya sudah terbukti hebat. Buktinya banyak ditemukan mummi (orang mati yang diawetkan) yang sudah berusia ribuan tahun khususnya di tanah mesir. Namun dalam gereja katolik, ada begitu banyak mayat orang kudus yang ditemukan masih awet padahal tidak menggunakan satu pun teknik pengawetan seperti yang diterapkan oleh bangsa mesir. Banyak ilmuan yang mencoba meneliti fenomena-fenomena tersebut, namun seperti biasanya tentu menemukan jalan buntu ketika berhadapan dengan kuasa Tuhan. Terminologi Scientific menyerah untuk mencari jawaban atas kondisi tubuh orang kudus yang sudah berusia ratusan tahun namun terlihat hanya seperti kondisi Sleeping Body (tubuh yang sedang tidur). Itu bukan hanya fenomena yang hebat, That is Miracle. Berikut ini beberapa tubuh jenasah orang kudus yang masih awet dan menjadi pusat ziarah orang katolik di berbagai belahan dunia:
Pada zaman dahulu, beberapa tempat di dunia seperti mesir menggunakan teknik pengawetan untuk menghormati orang besar yang sudah meninggal di negeri mereka. Adapun teknik pengawetan yang mereka gunakan dengan memakai bahan bahan alamiah seperti rempah dan bahan herbal lainnya sudah terbukti hebat. Buktinya banyak ditemukan mummi (orang mati yang diawetkan) yang sudah berusia ribuan tahun khususnya di tanah mesir. Namun dalam gereja katolik, ada begitu banyak mayat orang kudus yang ditemukan masih awet padahal tidak menggunakan satu pun teknik pengawetan seperti yang diterapkan oleh bangsa mesir. Banyak ilmuan yang mencoba meneliti fenomena-fenomena tersebut, namun seperti biasanya tentu menemukan jalan buntu ketika berhadapan dengan kuasa Tuhan. Terminologi Scientific menyerah untuk mencari jawaban atas kondisi tubuh orang kudus yang sudah berusia ratusan tahun namun terlihat hanya seperti kondisi Sleeping Body (tubuh yang sedang tidur). Itu bukan hanya fenomena yang hebat, That is Miracle. Berikut ini beberapa tubuh jenasah orang kudus yang masih awet dan menjadi pusat ziarah orang katolik di berbagai belahan dunia:
1. Santo Silvan (meninggal kurang lebih tahun 350)
Tidak
banyak yang diketahui tentang Santo Silvan kecuali bahwa ia menjadi
martir pada abad keempat. Pada tubuh (mayat) utuhnya, tampak bekas
tebasan besar di lehernya, sebuah petunjuk jelas untuk kemartirannya.
Salib bordir di bagian depan jubanya menunjukkan bahwa ia mungkin telah
menjadi imam atau pastur. Tubuh Santo Silvan yang masih utuh sampai
sekarang ditempatkan di Gereja St Blaise di Dubrovnik, Kroasia.
2. Santa Clara dari Assisi
Terlahir
dari keluarga kaya di Assisi, Italia, 16 Juli 1194, Clara kecil sudah
membenci dengan gaya hidup orang kaya. 20 Maret 1212 dia kabur dari
keluarga untuk masuk biara San Damiano dan menjalani hidup sangat
sederhana. Ketika pasukan Frederick II menghancurkan lembah Spoleto,
1234, Suster Clara ikut mengusir para serdadu hanya dengan mengangkat
'Piala Sakramen Maha Kudus' membuat para serdadu silau dan lari
terbirit-birit.
Santa
Clara meninggal di Assisi 11 Agustus 1253. Baru pada 23 September 1850,
peti jenazahnya digali dan dibuka. Daging dan pakaian susternya masih
utuh. Tubuhnya sekarang disimpan di ruang bawah tanah Santa Chiara,
Italia.
3. Santa Zita
Saint
Zita (c. 1212 - 27 April 1272) adalah santo pelindung para pelayan dan
pembantu rumah tangga. Dia juga mengimbau agar dapat membantu menemukan
kunci hilang. Zita sering berkata kepada orang lain bahwa pengabdian
adalah salah jika malas.
Terlahir
di Monsagrati,Tuscany - Italia tahun 1212, Zita kecil sudah menjadi
budak di keluarga Fatinelli sejak usia 12 tahun, dengan perlakuan tidak
manusiawi. Setelah dibaptis secara Katolik, dia tetap melakukan
pekerjaan budaknya dengan sungguh-sungguh karena menganggapnya sebagai
pembuktian iman kepada Tuhan. Moto hidupnya: pengabdian adalah palsu
jika tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Selama hidup dia
mengabdikan diri untuk membantu kaum budak. Ketika wafatnya, 27 April
1272, banyak yang melihat malaikat di atas loteng kamarnya.
Tubuhnya
digali tahun 1580, ditemukan sepenuhnya utuh. Oleh Gereja Katolik Zita
dikanonisasi (diangkat sebagai orang kudus) tahun 1696, dan menetapkan
tanggal 27 April sebagai hari Santa Zita. Hingga kini banyak peziarah
yang bisa melihat tubuh 'incorrupt' (utuh) Santa Zita di Gereja Basilika
San Frediano, Lucca-Italia.
4. Santa Clara dari Montefalco
Lahir
1268 dari keluarga kaya namun beragama di Montefalco, Italia. Clara
kecil dikenal sangat cerdas dan patuh kepada agama. Memutuskan untuk
masuk biara di usia muda dan mengabdikan diri untuk kehidupan beragama.
Hingga kemudian suster Clara diangkat menjadi kepala biara. Kedekatannya
dengan Tuhan - dikatakan - membuatnya bisa bercakap-cakap langsung
dengan Tuhan.
Meninggal 17
Agustus 1308 akibat penyakit hati yang aneh. Sebelum meninggal suster
Clara berpesan kepada adik-adiknya agar mengambil 'hati' nya untuk
menemukan salib Kristus. Operasi dilakukan untuk mengambil organ hati
nya dan hingga kini baik 'hati' maupun tubuhnya masih tetap utuh,
tersimpan di Gereja Salib Suci di Montefalco, Italia.
5. Santa Agnes dari Montepulciano
Lahir
1268, dan pada usia sembilan tahun Agnes kecil masuk biara
Montepulciano. Empat tahun kemudian, Paus meminta agar ia membantu
mendirikan sebuah biara baru di Procena, dan pada usia lima belas, ia
menjadi superior biara. Suster Agnes, diberkati dengan berbagai visi,
menerima Ekaristi Kudus dari seorang malaikat dan memegang Bayi Yesus
dalam pelukannya. Dia meninggal pada tahun 1317, dan tubuhnya sepenuhnya
utuh tersimpan di Gereja St Agnes di Montepulciano, Italia.
6. Santa Margaret dari Castello
Margaret
(1287-1320) terlahir cacat; bungkuk, cebol, buta dan lumpuh. Tak ada
yang mampu menyembuhkannya. Orang tua Margaret memasungnya selama 14
tahun di dalam sebuah ruangan di samping kapel, dia tidak bisa melarikan
diri tapi bisa menghadiri misa kudus harian dan menerima
sakramen-sakramen, dan orang menjulukinya 'orang cacat yang kudus'.
Menjalani sepanjang hidup dengan berbaring dan berdoa, Margaret
dianugerahi kemampuan untuk menyembuhkan orang cacat. Banyak yang sudah
datang kepadanya dan berhasil disembuhkan. Hingga akhirnya Margaret
meninggal ditempat pasungannya. Jenasahnya masih utuh dan sekarang
disimpan di bawah altar utama Gereja Santo Domenico di
Citta-di-Castello, Italia.
7. Santa Lambertini Imelda
Imelda
lahir tahun 1322 di Bologna, Italia. Pada usia dini sudah masuk biara
karena keinginan kuatnya untuk menerima Sakramen Maha Kudus (komuni).
Karena belum cukup umur, suster biara belum mengijinkannya menerima
komuni. Selama tinggal di biara, dia melakukan semua pekerjaan rumah
dengan giat sambil tak henti-hentinya memohon agar diberikan komuni.
Hingga
suatu hari, 12 Mei 1333, di dalam suatu perayaan misa harian di biara,
para suster melihat sesuatu yang putih bentuk lingkaran, melayang di
atas kepalanya. Akhirnya oleh pastur, Imelda diberikan komuni kudus
pertama (sekaligus terakhir), karena saking gembiranya menerima Sakramen
Maha Kudus, Imelda mengangkat tangan memuji nama Tuhan sambil menangis
sekaligus tertawa bahagia hingga jatuh pingsan. Beberapa saat kemudian,
suster-suster di biara menemukan dirinya meninggal. Jenasahnya hingga
kini masih utuh dan disimpan di Gereja St Sigismund di Bologna, Italia.
8. Santa Rita dari Cascia
Lahir 22 Juli 1647 di L'Hautecourt, Burgundy - Perancis. Ketika ia masih muda, Margaret disembuhkan oleh mukjizat visi Perawan Maria, yang mendorong dia untuk memberikan hidupnya untuk Tuhan. Pada 1671, dia bergabung dengan Ordo Visitasi di Paray-le-Monial, Perancis.
Semoga postingan saya kali ini bisa bermanfaat untuk memperkuat iman kita terhadap Tuhan. Tuhan itu Mahabesar dan dia itu Mahabaik..."No rules can break God. He is the best........"
Referensi
Rita
lahir tahun 1381. Ketika berumur 15 tahun, orang tuanya menentang
keinginannya untuk masuk biara dan mengawinkannya secara paksa. Rita
hidup dengan suami yang kejam, dikaruniai 2 anak yang selalu dipukuli
ayahnya. Sebelum meninggal, suaminya sempat bertobat atas bujukan Rita
dan menerima Sakramen Perminyakan Suci. Kedua anaknya mati muda, itupun
setelah bertobat atas nasehat ibunya. Sepeninggalan suami dan anaknya,
Rita menghabiskan 16 tahun sisa hidupnya untuk membiara dan menerima
stigmata yang secara fisik sangat menyiksa tubuhnya. Namun senyum
kebahagiaan selalu menghiasi wajahnya hingga meninggal 22 Mei 1457.
Jenasahnya masih utuh dan disimpan di Gereja Basilika St Rita di Cascia,
Italia.
9. Santa Catherine dari Bologna
Lahir
di Bologna, Italia, 9 Maret 1413, dan sejak kecil sangat dekat dengan
putri seorang diplomatik Marquis dari Ferrara, sampai akhirnya hubungan
mereka terpisahkan ketika sang putri menikah dan Catherine memutuskan
untuk masuk biara Fransiskan. Dalam kesehariannya di biara Catherine
sangat dikagumi karena kesuciannya.
Dalam
masa puasa tahun 1463, Catherine menjadi sakit keras dan meninggal pada
tanggal 9 Maret dan tubuhnya dikubur tanpa peti. Namun 18 hari kemudian
kuburnya digali karena orang-orang mencium bau wangi muncul dari
liangnya. Tubuhnya ditemukan sepenuhnya utuh dan hingga hari ini,
disimpan di Gereja biara Clare Miskin di Bologna. Beberapa tahun setelah
kematiannya, muncul penampakan dirinya di biara Fransiskan yang meminta
agar jenasahnya diposisikan duduk. Oleh Gereja Katolik Catherine
dikanonisasi menjadi seorang santa pada tahun 1712.
10. Santa Germaine Cousin
Germaine
lahir tahun 1579 di Pibra, Prancis. Ibunya meninggal ketika
melahirkannya, dan malangnya lagi Germaine lahir dengan tangan cacat
dengan bawaan penyakit kelenjar. Ayahnya menikah lagi, dan oleh istri
keduanya Germaine disuruh tinggal di kandang binatang peliharaan supaya
tidak menulari saudara-saudara tirinya.
Kesehariannya Germaine
mengabdikan diri sebagai sakristan (orang yang mempersiapkan misa kudus
di gereja). Sebagai orang cacat, miskin dan menderita membuatnya sangat
dekat dengan Santa Perawan Maria.
Suatu
ketika dia membuat sebuah keajaiban. Ketika musim hujan tiba, air
sungai pasang menghalangi umat menyebrang sungai untuk pergi ke gereja.
Germaine memohon kepada Bunda Maria, dan akhirnya membelah air pasang
tersebut sehingga umat bisa tiba di seberang tanpa basah sedikitpun.
Suatu
hari di musim panas tahun 1601, orang menemukan tubuhnya sudah
meninggal, terbaring di atas tumpukan ranting anggur kering sebagai alas
tidur sehari-harinya. Ia meninggal di usia 22 tahun dan dimakamkan di
sebelah gereja tempatnya mengabdi. Tahun 1644, ketika kuburnya digali
dan rencananya akan dipindahkan untuk keperluan perluasan gereja, tubuh
Germaine ditemukan segar dan utuh. Hingga kini jenasahnya di simpan di
Gereja Pibrac, Perancis.
11. Santo Vincent De Paul
Vincent
de Paul lahir dari keluarga petani di Pouy, Gascony, Perancis, 1580.
Sejak kecil bercita-cita menjadi seorang pastur. Setelah menamatkan
studinya, tahun 1600 Vincent de Paul menerima Sakramen Imamat dan
ditugaskan di Marseilles. Suatu ketika, Vincent melakukan perjalanan ke
Toulouse, ketika sedang berlayar dia ditangkap oleh bajak laut Turki dan
dibawa ke Tunisia untuk dijual sebagai budak. Dia berhasil melarikan
diri dan kembali melanjutkan pengabdiannya membantu orang miskin, lumpuh
dan sakit hingga akhir hayatnya.
Meninggal
27 September 1660 di usia ke 80 tahun akibat sakit jantung. Kemudian
oleh Paus Benediktus XIII, tanggal 13 Agustus 1729 Vincent dinyatakan
sebagai 'Beato', dan oleh Paus Clement XII dikanonisasi pada 16 Juni
1737. Jantungnya hingga kini masih utuh sepenuhnya, disematkan di dalam
patung lilin tubuhnya dan disimpan di Gereja Gereja St Vincent de Paul
di Paris.
12. Santa Margaret Maria Alacoque
Lahir 22 Juli 1647 di L'Hautecourt, Burgundy - Perancis. Ketika ia masih muda, Margaret disembuhkan oleh mukjizat visi Perawan Maria, yang mendorong dia untuk memberikan hidupnya untuk Tuhan. Pada 1671, dia bergabung dengan Ordo Visitasi di Paray-le-Monial, Perancis.
Margaret
banyak menerima wahyu dari Tuhan selama hidupnya, dan salah satu wahyu
termasuk '12 Janji Tuhan' bagi mereka yang mengabdikan diri untuk 'Hati
Kudus Yesus'. Santa Margaret Maria Alacoque dinobatkan sebagai pelindung
umat untuk Hati Kudus dan pelindung penderita polio. Hingga kini organ
hati nya masih utuh dan disematkan dalam patung lilinnya di kapel biara
dari Ordo Visitasi di Paray, Perancis.
13. Santa Veronica Giuliani
Veronica
lahir di Mercatello, Urbino - Italia, tahun 1660 dengan nama kecil
'Ursula'. Ia sudah menunjukkan tanda-tanda kesucian yang luar biasa
sejak kecil. Ketika berumur 18 bulan, Veronica sudah bisa memaki seorang
penjual minyak palsu, "Ini tidak adil, Tuhan melihat Anda!". Di usianya
yang ke 3, dia sudah pintar berkomunikasi, dan mulai menunjukkan kasih
sayangnya kepada orang miskin.
Ketika
dewasa, Ursula jatuh sakit akibat keinginan ayahnya yang memaksanya
untuk menikah. Sang ayah mengalah, dan Ursula sembuh. Tahun 1677 dia
masuk biara St Clara di Castello dan memilih nama Veronica sebagai nama
novisiatnya. Menjalani kehidupan rohani di biara selama 34 tahun
memberikannya siksaan fisik luar biasa untuk mendapatkan stigmata;
mahkota duri dan salib yang tertusuk di organ hatinya dan membuatnya
meninggal di tahun 1694. Dikanonisasi oleh Paus Gregory XVI pada tahun
1839.
Jenasahnya masih tetap utuh dan cantik yang kini disimpan di Biara St Veronica Giuliani di Castello, Italia.
Jenasahnya masih tetap utuh dan cantik yang kini disimpan di Biara St Veronica Giuliani di Castello, Italia.
14. Santa Theresa Margaret
Theresa
Margaret lahir dari keluarga bangsawan Redi di Arezzo, Tuscany -
Italia, tahun 1747. Masuk biara di Florence Discalced di usia belia, di
mana ia mendalami ajaran Santo Yohanes yaitu 'Allah Kasih'. Dia
benar-benar menyerahkan diri secara total untuk pengabdiannya kepada
Tuhan, hingga kelelahan fisik membuatnya meninggal muda di usia ke 23,
tahun 1770.
Di
hari meninggalnya, tubuhnya cepat membusuk dan berubah secara singkat
menjadi hijau dan menyeramkan. Ajaibnya, ketika menyentuh tanah sebelum
masuk liang kubur, tubuhnya berubah segar dan kulitnya kembali seperti
hidup. Jenasah utuhnya saat ini disimpan di Biara Karmel di Florence,
Italia.
15. Santo Jean Marie Vianney
Jean
Marie Vianney dilahirkan di Perancis, 8 Mei 1786, di masa Revolusi
Perancis. Kebanggaanya melihat para pastur yang menyamar di medan perang
untuk memberikan Sakramen kepada para serdadu, membuatnya bercita-cita
untuk menjadi salah satu dari mereka. Ibunya mendidik dia untuk dekat
dengan Bunda Maria, dan selalu berdoa agar putranya kelak menjadi
pastur.
Cita-citanya
kesampaian, Jean Marie Vianney akhirnya ditahbiskan menjadi Pastur di
usia yang cukup muda. Namun pastur-pastur senior tidak mengijinkannya
memberi Sakramen Pengakuan Dosa karena masih dianggap terlalu 'bodoh'.
Akhirnya Pastur Vianney dikirim (dibuang) ke sebuah kota kecil bernama
Ars. Tuhan berkehendak lain. Dari situ, dia memberikan pelayanan kepada
setiap orang yang ingin mengaku dosa dan dibantu oleh asistennya, Pastur
Philomena, dia mendoakan orang-orang sakit dan melancarkan jalan Tuhan
untuk memberi kesembuhan. Berbondong-bondong orang dari seluruh Eropa
berdatangan ke Ars untuk mengaku dosa dan minta kesembuhan, membuatnya
bekerja hingga 16 jam setiap harinya.
Pastur
Vianney meninggal 4 Agustus 1859, seluruh Eropa berkabung kehilangan
salah satu Bapa Pengakuan Dosa terbaik pada masa itu. Kuburnya digali
tahun 1904, dan jenasahnya ditemukan masih utuh dan hingga kini disimpan
di Gereja Basilika Ars.
16. Santa Catherine Laboure
Lahir
2 Mei 1806 sebagai anak ke 9 dari 11 bersaudara. Ketika ibunya
meninggal di usianya ke 9, Catherine langsung mengangkat Bunda Maria
sebagai ibu keduanya. Kedekatannya dengan Bunda Maria dan visinya
terhadap Santo Vincent de Paul, memberikannya banyak penampakan. Suatu
hari Bunda Maria menampakkan diri dan memberinya 'Medali Wasiat' dan
berpesan kepadanya. "Semua yang mengenakan medali ini akan menerima
rahmat yang besar."
Berkat
bantuannya, akhirnya banyak orang jahat yang bertobat dan kembali ke
jalan Tuhan. Dalam waktu singkat, 'medali' ini pun disebarkan ke
mana-mana.
Catherine
meninggal 31 Desember 1876, dan ketika makamnya digali kembali 57
tahun kemudian (1933) jenasahnya ditemukan segar, sama seperti yang pada
hari itu dikubur, matanya tetap biru dan indah, posisi lengan dan kaki
nya masih lentur seolah-olah ia sedang tidur. Jenasahnya saat ini
disimpan di dalam kotak kaca di kapel Putri Kasih di 140 Rue de Bac di
Paris, Perancis.
17. Santa Bernadette Soubirous
Bernadette,
lahir tahun 1844 dari keluarga miskin di Lourdes, Perancis. Masa
kecilnya sakit-sakitan, pertumbuhannya sangat lambat, begitu pula
studinya, karena sakit asma bawaan yang dideritanya.
Suatu
hari, 11 Februari 1858, Bernadette dan adiknya pergi mengumpulkan kayu
bakar. Di tengah hutan, ia melihat seorang wanita cantik berpakaian biru
putih sangat indah, tersenyum kepadanya sambil membuat tanda salib dari
rosario terbuat dari gading dan emas. Sontak Bernadette berlutut,
mengambil rosario sendiri dan mulai berdoa 'Salam Maria'. Penampakan ini
terulang hingga 17 kali, dan dipenampakan terakhir Bunda Maria
memintanya untuk masuk ke sebuah gua kecil dan menggali tanahnya dengan
tangan. Dari situ muncul air mancur ajaib yang sekarang dikenal dengan
'Mata Air Lourdes'.
Di
usia ke 22, Bernadette menjadi biarawan. Bawaanya yang sakit-sakitan
membuat suster yang lain sering memarahinya dan menjulukinya sebagai
'pemalas'. Bernadette hanya menjawab,"Tugas saya adalah menjadi sakit."
Suster
Bernadette meninggal 16 April di 1879. 8 Desember 1933, Gereja Katolik
mengkanonisasi dan menobatkan hari tersebut sebagai perayaan Maria
Imakulata. Jenasah Santa Bernadette yang utuh sekarang disimpan di Biara
Gildard, Nevers - Perancis.
18. Santo Yohanes Bosco
Bosco
dilahirkan di Becchi, sebuah dusun lereng bukit dekat Castelnuovo,
Piedmont, Italia, 16 Agustus 1815. Ayahnya meninggal di usianya ke 2,
membuatnya harus bekerja keras untuk bersekolah sekaligus menggembalakan
ternak. Tahun 1835 masuk seminari di Chieri hingga ditahbiskan menjadi
pastur oleh Uskup Agung Franzoni dari Turin. Sejak itu, tugas utamanya
adalah mengunjungi penjara dan memberikan pelayanan kepada para
gelandangan.
Tahun
1842, Pastur Don Bosco berhasil membuat panti asuhan kecil yang
menampung 20 anak. Bulan Maret di tahun yang sama, jumlahnya menjadi 30,
dan akhirnya di tahun 1846 Don Bosco harus menyediakan gedung besar
untuk menampung lebih dari 400 anak.
Meninggal
pada 31 Januari 1888, dan jenasahnya masih utuh disimpan di Biara
Basilika Maria Bantuan Kami di Turin, Italia, tepat di samping jenasah
utuh Santa Maria Mazzarello.
19. Saint Maria Mazzarello
Bernama
kecil Maria Domenica, ia lahir 9 Mei 1837, di Mornese, Alessandria.
Semasa kecil sudah muncul jiwa kepemimpinannya. Umur 15 tahun masuk ke
Asosiasi Putri Maria Imakulata dan memulai kegiatan kerasulannya.Tahun
1872 Don Bosco (Santo Yohanes Bosco) memilihnya sebagai Pemimpin
Kongregasional Asosiasi ini. Dia banyak melibatkan kaum muda untuk
menjalani kehidupan beragama. Moto hidupnya adalah "Carilah Tuhan,
kepadaNya kita datang melalui kehidupan cinta, tanggung jawab dalam
pekerjaan, ketulusan dan kerendahan hati, dan kesederhanaan hidup. "
Maria
Domenica meninggal di Nizza, Monferrato, 14 Mei 1881. Jenasah utuhnya
dihormati di Basilika Maria Bantuan Kami, di Turin, Italia.
20. Santa Maria Goretti
Maria
Goretti lahir 16 Oktober 1890 dari keluarga petani di Ferrire, Italia.
Mereka mengabdi kepada keluarga kaya Serenelli. Maria adalah seorang
pekerja keras membantu orang tua, dan seorang beriman kuat. Keinginannya
untuk menerima Komuni Pertama sangat besar dan membayangkan betapa
indahnya bisa menerima Kristus dalam Ekaristi Kudus setiap hari.
Putra
Serenelli - Alessandro, yang berumur 19 tahun adalah seorang anak yang
nakal dan berniat buruk terhadap Maria. Suatu hari, 5 Juli 1902 ia
mencoba memperkosa Maria yang dalam keadaan sakit dengan ancaman pisau.
Karena Maria menolak, Alessandro menikam Maria sebanyak 14 kali.
Maria
dibawa ke rumah sakit, namun jiwanya tak tertolong. Sebelum meninggal,
Maria mengatakan kepada Pastur yang memberikan Sakramen Minyak Suci,
"Saya memaafkan dia dengan segenap hati saya, dan saya ingin dia datang
ke surga!". Maria meninggal sambil tersenyum memandang ke arah gambar
Bunda Maria yang ada ditembok rumah sakit.
Kurang
dari lima puluh tahun kemudian, Maria Goretti dinyatakan sebagai santa
dan martir. Alessandro yang sudah menjalani masa tahanan 30 tahun di
penjara turut hadir beserta ibunya untuk acara kanonisasi. Jenasah
utuhnya masih tetap cantik dan hingga kini disimpan di Gereja Our Lady
of Mercy di Nettuno, Italia.
Tokoh-tokoh di atas hanyalah sebagian kecil dari jumlah tubuh jenasah orang kudus yang berusia ratusan tahun namun ditemukan masih dalam kondisi awet. Beberapa lainnya bisa kita saksikan dalam video di bawah ini:
Semoga postingan saya kali ini bisa bermanfaat untuk memperkuat iman kita terhadap Tuhan. Tuhan itu Mahabesar dan dia itu Mahabaik..."No rules can break God. He is the best........"
http://cahayaku-cahayamu.blogspot.com/2011/02/jenasah-orang-kudus-masih-awet-beratus.html
http://marinusyonatanruruk.wordpress.com/2011/07/31/jenazah-orang-kudus-yang-masih-awet-selama-beratus-ratus-tahun/
Related Articles
wah... masa sih tidak di makamkan, dan di perlihatkan begitu saja ??
BalasHapusceritanya panjang gan, tapi intinya...orang kudus tersebut sudah pernah dimakamkan. Namun saat banyak laporan dari umat katolik bahwa banyak penyembuhan/mukjizat yang terjadi karena doa dan devosi terhadap orang kudus tersebut maka gereja katolik mengadakan penelitian dan semacamnya. maka dari itu, Kuburan para orang kudus tersebut digali kembali dengan maksud penelitian dan pemindahan jenazah ke suatu tempat tertentu, misalnya ke gereja katolik tertentu. dalam proses inilah mereka menemukan bahwa tubuh jenazah yang sudah berumur ratusan tahun namun masih awet. Maka dari itu, gereja katolik menaruh jenazah tersebut dalam peti kaca dalam gereja tertentu (Kebanyakan gereja yang ditempati jenazah tersebut memiliki nama serupa dengan nama orang kudus terebut) agar supaya banyak orang bisa menyaksikan kebesaran Tuhan. Dan semua tempat tersebut menjadi tempat peziarahan seluruh umat katolik di seluruh penjuru dunia...kenapa gereja harus mengadakan penelitian? baca saja dalam artikel saya lainnya yaitu Bagaimana menjadi Santo/Santa dalam gereja katolik.Thanx.....:)
BalasHapus