Senin, 10 September 2012

Administrasi Pembangunan "Danau Tondano"


“TUMBUHAN ECENG GONDOK DI DANAU TONDANO SEBENARNYA BUKANLAH MASALAH SERIUS, MELAINKAN BISA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH SEKITAR”


   Danau Tondano merupakan salah satu objek pariwisata yang ada di provinsi Sulawesi Utara, tepatnya berada di Kabupaten Minahasa Induk. Pada tahun 1990-an Danau Tondano masih menjadi objek tujuan dari khalayak ramai hingga sering diadakan Festival Danau Tondano, namun mulai tahun 2000 hingga kini, keindahan yang dimiliki oleh Danau Tondano itu sendiri seakan telah sirna. Apa penyebabnya? Penyebab utamanya adalah Tumbuhan Eceng Gondok. Tumbuhan Eceng Gondok merupakan tumbuhan parasit yang selalu identik keberadaannya dengan perairan, khususnya danau.
   Tahun-tahun terakhir ini kelihatan bahwa pemerintah Kabupaten Minahasa mengalami kewalahan dalam menghadapi masalah ini. Pada tahun 2008 lalu pemerintah Kabupaten Minahasa mengeluarkan anggaran dari APBD Rp 1.000.000.000,- (1 Miliar rupiah) dan dari Provinsi sebesar Rp 400.000.000,-untuk menangani permasalahan ini, akantetapi sepertinya pemerintah mengalami kegagalan. Akhirnya siapa yang dirugikan?Tentu masyarakat sendiri, khususnya masyarakat daerah sekitar Danau yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan yang menggantungkan hidup pada danau Tondano tersebut.Adapun desa-desa yang terletak di pesisir danau Tondano antara lain; desa Paleloan, desa Urongo, desa Remboken, desa Kakas, desa Eris, desa Touliang, dll. Sebenarnya permasalahan ini bukanlah permasalahan yang harus ditanggung oleh pemerintah saja,melainkan juga oleh masyarakat sendiri. Namun sebagai pemerintah tentu harus memegang peranan besar dalam memecahkan persoalan ini. Memang untuk pembersihan tumbuhanparasit ini, pemerintah memberikan upah kepada setiap masyarakat pesisir yang mau mengangkat(membersihkan) tanaman eceng gondok dengan upah Rp 7000,-/jam. Tapiapakah ini sebanding??? tentu tidak.
   Menurut saya, pemerintah harus mengimplementasikan Strategi-Strategi Administrasi Pembangunan dalam memecahkan permasalahan tentang eceng gondok ini.Saya berpikir bahwa permasalah ini bukan sekedar permasalah tentang tumbuhan ecenggondok yang sudah semakin menyebar di danau Tondano dan bagaimana membersihkannya, melainkan kita (masyarakat dan khususnya pemerintah) harus berpikir dan melihat secara progresif, artinya intinya adalah jika tumbuhan itu sangat sulit untuk dibersihkan, bagaimana kalau kita memanfaatkan tumbuhan eceng gondok ini untuk menambah pertumbuhan ekonomi daerah sekitar. Bagaimana caranya? Di sini sayaberasumsi bahwa sebenarnya tumbuhan eceng gondok itu adalah sumber bahan baku yangbonafit dan produktif. Saya ambil contoh daerah Provinsi Sumatera Utara, khusnya daerahpesisir Danau Toba. Pertanyaannya, kenapa danau Toba itu bersih dari tumbuhan ecenggondok? Kemana perginya tumbuhan itu? Jawabannya adalah tumbuhan itu di-‘RECYCLE´. Pemerintah dan Masyarakat pesisir secara koperatif berhasil mengubahtumbuhan eceng gondok menjadi bahan baku usaha kerajinan tangan yang menghasilkanproduk-produk kerajinan seperti karpet/tikar, alas meja, vas bunga, kulit tempat duduk, topi, hiasan-hiasan rumah, dan masih banyak lagi. Dan terbukti hal tersebut bisameningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pembangunan, serta mengurangitingkat pengangguran di daerah tersebut. Jadi, mengapa daerah mereka bisa sedangkan kita tidak bisa? Akhirnya semua kembali kepada peran pemerintah untuk mencari jalan keluar seperti contoh daerah danau Toba tersebut. Sebetulnya hal-hal yang dilakukan olehpemerintah dan masyarakat di daerah danau Toba merupakan penerapan yang baik dari strategi administrasi pembangunan dan jika diterapkan oleh pemerintah kabupaten Minahasa maka masalah tadi pasti akan terpecahkan.
   Adapun administrasi yang handal memerlukan adminstrasi secara tepat yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penumbuhan motivasi untuk membangun
2. Perumusan dan pengambilan keputusan politik  
3. Peletakkan dasar hukum 
4. Perumusan rencana pembangunan nasional 
5. Merinci rencana menjadi program kerja 
6. Penentuan proyek-proyek pembangunan
7. Implementasi kegiatan pembangunan
8. Penilaian hasil-hasil yang tepat
9. Penggunaan suatu sistem umpan balik 
   Menurut saya ke 9 langkah di atas sangat perlu digunakan untuk menanggulangi masalah eceng gondok di danau Tondano. Pertama, point 1 dimana memang harus ada kesadaran serta motivasi untuk membangun. Baik pemerintah maupun masyarakat harus memiliki komitmen yang sama dalam hal kesadaran/motivasi untuk membangun daerah.Kedua, point 2-5 dimana harus ada perencanaan yang dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat mengenai apa yang akan dibuat terhadap permasalahan eceng gondok ini,namun bukan hanya sekedar menjadi rencana melainkan menjadikannya program kerjayang harus dilaksanakan. Namun pada tahap ini Sosialisasi dan pelatihan-pelatihan kerjadari pemerintah menjadi hal yang sangat penting. Ketiga, point 6-8 dimana memang harusada penentuan proyek kerja, implementasinya serta kegiatan penilaian-penilaiannya.Sebagai contoh pembuatan proyek Usaha-usaha Kerja masyarakat desa yang bergerak dibidang kerajinan tangan dimana eceng gondok menjadi sumber bahan baku. Namundalam hal ini memang perlu adanya Konsep Manajemen, yakni Planning , Organizing,Actuating, dan Controlling (George R. Terry), supaya program kerja yang ada bisa berjalandengan baik dan tepat dengan pengawasan yang baik dan akurat. Dan keempat, point 9 dimana pemerintah harus memberikan suatu sistem umpan balik. Dalam hal ini pemberian sistem umpan balik yang dimaksud adalah pemerintah memberikan sesuatu kepadamasyarakat supaya terangsang untuk berusaha bukan hanya pada suatu periode waktu namun berkesinambungan (kontinuitas) antara lain dengan cara pemerintah memberikansosialisasi serta pelatihan-pelatihan, membentuk wadah usaha masyarakat, memberikanmodal pinjaman usaha, memberikan bantuan alat-alat kerja kepada masyarakat, pemberiansemangat kepada masyarakat, serta pemerintah berpartisipasi langsung di dalamnya.
   Namun, keluar dari langkah-langkah Administrasi Pembangunan di atas untuk memecahkan persoalan eceng gondok di danau Tondano, sebetulnya dibalik langkah- langkah tersebut terdapat suatu konsep penting yakni Peningkatan Sumber DayaManusia (Human Resources Management)´. Dalam setiap usaha serta organisasi apapun,Sumber Daya Manusia merupakan sumber yang paling penting dan strategis. Intinya,dengan pemerintah melaksanakan langkah-langkah Administrasi Pembangunan di atas,maka pemerintah telah berhasil melaksanakan salah satu Sasaran Pembangunan Administrasi , yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia.
   Ketika mengetahui, menjalankan serta mengontrol langkah-langkah di atas dimana membutuhkan komitmen dari pemerintah serta masyarakat untuk bekerja secara kooperatif,maka sebenarnya permasalahan eceng gondok di danau Tondano bukanlah menjadi suatu permasalah serius, malah menjadi suatu proyek pembangunan yang sifatnya menguntungkan dan bisa memajukan perkembangan dan pembangunan desa, pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi tingkat pengangguran/unemployment.
   Jika masyarakat pesisir danau Tondano dibantu oleh pemerintahan setempat berhasil membentuk wadah usaha (kelompok-kelompok usaha) yang dilengkapi denganmodal, alat-alat serta pelatihan-pelatihan yang baik dan efisien dari pemerintah sekiranyadaerah-daerah pesisir danau Tondano bisa menjadi desa/daerah produktif dalam bidangkerajinan yang memanfaatkan tumbuhan eceng gondok sebagai bahan baku danmenghasilkan produk-produk yang memiliki nilai dan harga jual dan tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan produk ekspor yang bermutu dan berkualitas padatahun-tahun mendatang. Alhasil, masyarakat dan pemerintah kabupaten Minahasa tidak akan mengenal lagi eceng gondok sebagai sumber permasalahan serius yang bersifatmerugikan banyak pihak, melainkan sebagai sumber keuntungan pertumbuhan ekonomi.

(Ditulis Sejak Tahun 2009)


Related Articles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar